Manusia Dan Pandangan Hidup
Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan sebuah hasil
penalaran, pemikiran akal, sehingga dapat diakui kebenarannya. Kemudian atas
dasar pemikiran ini manusia menggunaknnyasebagaipedoman,petunjuk,arahandalamkehidupannya.
Pandangan juga dapat diartikan sebagai
pertimbangan, pendapat yang diperoleh dari hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah dalam waktu dna tempat hidupnya yang dapat digunakan sebagai
petunjuk hidup di dunia.
Adapun sumber
pandangan hidup manusia adalah:
1. Pandangan
hidup dari hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relative kebenarannya,
pandangan ini juga berasal dari kehidupannya.
2. Pandangan
hidup dari agama yakni pandangan hidup yang mutlak kebenrannya.
3. Pandangan
hidup sesuai dengan norma dan kebudayaan yang terdapat di suatu Negara
tersebut.
Pandangan hidup juga dikenal sebagai
pandangan hidup seorang muslim adalah suatu rangakian pandangan hidup yang
didasari oleh ajaran agama Islam yang bersumber pada Al qur’an yang menempati
posisi sentral, yaitu umat tunduk kepada agama yang diyakininya melalui ulama
dna kitab suci yang disebutkan bahwa tujuan manusia hidup adalah mencapai ridha
Allah SWT dan mempercayai dan menaati Firman Allah.
Pengertian Ideologi
Ideologi adalah ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antonie Destutt de Tracypada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi, yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu , secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Macam Macam ideologi:
1 Ideologi Liberalis
adalah suatu ajaran yang diyakini kebenarannya untuk mengatur tingkah laku yang menonjolkan kebebasan individu.
Pengertian Ideologi
Ideologi adalah ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antonie Destutt de Tracypada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi, yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu , secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Macam Macam ideologi:
1 Ideologi Liberalis
adalah suatu ajaran yang diyakini kebenarannya untuk mengatur tingkah laku yang menonjolkan kebebasan individu.
2.
Ideologi Komunis
Ideologikomunis adalah suatu ajaran yang didasarkan atas
paham sama rata sama rasa dan telah diyakini kebenarannya.
3. Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila adalah suatu ajaran yang tersusun
sistematis dan diyakini kebenarannya
karena didasarkan atas nilai-nilai Pancasila.
Pengertian Cita-Cita
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa
depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi
sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang
menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang
dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas
dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator
pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah
sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah
maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju
dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa
cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan
yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita
adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun
dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.
Pengertian Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang
mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan
yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan Manusia berbuat
baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan
suara hatinya manusia cenderung berbuat baik Manusia adalah seorang pribadi
yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial:
manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong,
saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai,
saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. Sebagai mahluk pribadi,
manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk
itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati
yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu
perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Faktor-faktor yang menentukan tingkah
laku setiap orang ada tiga hal: Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah
ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang
menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment). Faktor
ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang
pemah diperoleh.
Makna Suatu Kebajikan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras
untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusioa harus bekerja keras untuk
mewujudkan harapannya, tanpa usaha/perjuangan maka memperkecil kemungkinan
tercapainya keinginan. Sebagaimana firman allah yang makna/kandungannya kurang
lebih demikian,”sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum,
kecuali mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. Meskipun semua Allah-lah
yang menentukan tapi usaha dari setiap orang juga akan menetukan.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan
mengangkat harkat dan martabat manusia. Sebaliknya kemalasan hanya akan membuat
manusia miskain, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya
sendiri.
Langhkah-langkah
berpandangan hidup
Manusia pasti
mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita
memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan.
Ada yang
memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula
yang memperlakukaan
sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Akan tetapi yang
terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena
hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup
sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
(1) Mengenal
Mengenal merupakan
suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas
hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya
kita yakin dan sadar bahwa setiap
manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada
sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
(2) Mengerti
Tahap kedua untuk
berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan
mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada
Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa
Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan
hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an, Hadist dan ijmak
itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di
akherat.
(3) Menghayati
Langkah
selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan
menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai
kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini
dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan
memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini,
menganalisa hal-hal
yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang
dianggap lebih
tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai
pandangan hidup
itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh
mengenai kebenaran tentang pandangan
hidup itu sendiri.
(4) Meyakini
Setelah mengetahui
kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara
dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini
merupakan suatu hal untuk
cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan
hidupnya.
(5) Mengabdi
Pengabdian
merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang
telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang
lain. Dengan
mengabdi maka kita akan merasakan manfaalnya. Sedangkan perwujudan
manfaat mengabdi
ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa
terwujud di masa
masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.
(6)Mengamankan
Mungkin sudah
merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan din pada suatu pandangan
hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima
dan bahkan cendemng untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karenakemungkinan
merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikutilangkah-langkah
sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikankebenarannya
sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan
suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar