Selasa, 16 Oktober 2018

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN INTERNASIONAL PRODUK BAJU BUSANA MUSLIM PT. Vauza Tamma Abadi


BAB 1

1.1 PŠ•NDAHULUAN

World Bank dalam situsnya menyebutkan bahwa perekonomian Asia Timur menggerakkan pertumbuhan global secara berkelanjutan. Kesuksesan region Asia Timur telah diperkuat dengan pertumbuhan yang luar biasa dalam bidang ekspor. Dengan ekspor yang tumbuh mencapai 20 persen di tahun 1990 dan mencapai 32 persen di tahun 2013. Hal tersebut merupakan bukti bahwa perkembangan bisnis internasional dewasa ini semakin pesat. Negara yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, akan mendatangkan kebutuhannya dari negara lain, hal ini akan menjadi peluang bagi negara yang mempunyai keunggulan dalam sumber daya tertentu. Perbedaan sumber daya inilah yang menciptakan persaingan bisnis internasional, sehingga semakin banyak bisnis baru yang berkembang. Beragamnya pilihan bidang bisnis tentunya akan menjadi peluang besar bagi suatu negara untung bersaing dalam menguasai pasar internasional. Sukirno (2004:11) menjabarkan faktorfaktor pendorong bisnis internasional sebagai berikut: 1. Faktor alam atau potensi alam. 2. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri. 3. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara. 4. Perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi. 5. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut. 6. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi 7. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. 8. Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. 9. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri. Bisnis internasional telah menjadi salah satu fokus dalam kegiatan ekonomi Indonesia. Perusahaan sudah seharusnya berfikir kritis dalam memperluas operasionalnya hingga kancah internasional. Jika perusahaan berniat untuk memperluas operasionalnya, perusahaan harus mengambil langkah demi langkah untuk memperkenalkan produknya, yaitu dengan memikirkan strategi untuk pemasaran skala internasional. Pemasaran internasional diartikan sebagai kegiatan-kegiatan bisnis yang didesain untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mengarahkan arus barang dan jasa sebuah perusahaan kepada para konsumen atau para pemakai di lebih dari satu bangsa untuk mendapatkan keuntungan (Kristanto, 2011:4). Pemasaran internasional dianggap penting di dunia yang kian mengglobal. Pemasaran internasional terjadi di seluruh belahan dunia setiap harinya, di mana mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat di suatu negara tertentu, serta kelangsungan hidup dan keberhasilan suatu perusahaan. Jika suatu perusahaan dapat memasarkan produknya hingga kancah internasional, secara langsung perusahaan tersebut menyumbang devisa negara, yang akan berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Strategi pemasaran berperan untuk menjaga pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang. Strategi pemasaran internasional yang tepat akan memberikan dampak positif untuk perusahaan. Dalam memasuki pasar internasional, perusahaan harus memikirkan berbagai cara untuk memasuki suatu pasar tertentu. Perusahaan diharuskan untuk merancang dan merencanakan sebuah strategi pemasaran untuk kancah internasional secara efektif dan efisien, sehingga strategi pemasaran dapat memberikan gambaran jelas dan terarah mengenai apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan pada suatu pasar. Setiap perusahaan harus menetapkan strategi pemasaran internasional yang tepat, agar perusahaan tetap bertahan serta dapat menghasilkan keuntungan yang ingin dicapai. Pemasaran internasional berkaitan erat dengan istilah bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2009a:62) bauran pemasaran merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas 4 variabel, yaitu Product (produk), Price (harga), Place (Tempat), dan Promotion (promosi). Bauran pemasaran akan membantu perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran agar menetapkan keputusan strategi yang tepat sesuai dengan negara tujuan. Salah satu komoditas yang sedang menjamur di pasar internasional adalah baju busana muslim. Pesatnya perkembangan busana muslim di Indonesia, bahkan sudah menjadi industri mode terkemuka. Detak pertumbuhan kreativitas tampaknya semakin kencang manakala desainer muda gegap gempita sukses menggebrak mode. Gebrakan tersebut mampu membuat dunia berpaling sehingga mode Tanah Air menjadi sorotan. (Kemenperin:2017). Produk busana muslim Indonesia telah berhasil memperoleh pangsa pasar yang besar di skala global dengan nilai ekspor meningkat setiap tahunnya. Saat ini, Indonesia berada pada peringkat kelima sebagai negara pengekspor busana muslim di pasar dunia setelah Bangladesh, Turki, Maroko, dan Pakistan (Kemenlu:2017). Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai peluang yang besar untuk menjadi produsen baju busana muslim dunia. Semua kegiatan pemasaran ditujukan agar produknya dapat diterima dan kemudian diminati oleh pasar. Produk yang diterima oleh pasar berarti produk tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga dapat laku terjual. Dalam ketatnya persaingan kancah internasional, perusahaan diharuskan untuk membuat strategi yang efektif untuk tetap unggul dalam persaingan. Strategi yang diciptakan diharapkan berperan untuk menjaga kebutuhan bisnis dalam skala jangka panjang. Peninjauan dan pengembangan strategi harus menyesuaikan dengan perkembangan pasar. Diharapkan, strategi dapat menggambarkan dengan jelas dan terarah mengenai apa yang selanjutnya dilakukan perusahaan dalam memanfaatkan tiap kesempatan pada setiap pasar. Salah satu perusahaan yang telah bergerak ke pangsa pasar internasional untuk memasarkan produknya adalah PT. Vauza Tamma Abadi, yang bergerak dalam bidang industri baju busana muslim. Dengan meninjau pentingnya strategi pemasaran, khususnya dalam lingkup internasional, peneliti berharap dapat mengetahui strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh PT. Vauza Tamma Abadi. Dengan meninjau pentingnya strategi pemasaran internasional, peneliti berharap dapat mengetahui strategi bauran pemasaran internasional yang diterapkan oleh PT. Vauza Tamma Abadi. Berdasarkan uraian latar belakang, peneliti berminat melakukan penelitian terhadap PT. Vauza Tamma Abadi dengan judul penelitian “Analisis Strategi Bauran Pemasaran Internasional Produk Baju Busana Muslim”.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN PEMASARAN GLOBAL
Menurut Keegan (1995) pemasaran global yaitu sebagai proses memfokuskan sumber daya (manusia, uang, dan aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global. Selanjutnya Keegan menyatakan bahwa untuk dapat menang bersaing di pasar global perusahaan harus menjalankan tiga prinsip dasar pemasaran. Prinsip pertama adalah penciptaan nilai (value) bagi pelanggan. Perusahaan harus mampu memberikan nilai bagi pelanggan yang lebih besar daripada nilai yang dapat diberikan oleh pesaing.

2.2 STRATEGI PEMASARAN GLOBAL
Penawaran total (total offering) yang diberikan perusahaan kepada pasar sasarannya hams mencakup setidak-tidaknya empat aspek, yaitu: produk yang disediakan, harga yang ditetapkan bagi produk tersebut, cara mempromosikan produk ke pasar yang dibidik, dan cara menyampaikan produk kepada pasar sasaran (aspek distribusi). Griffin dan Pustay (1996) mengemukakan bahwa dalam merancang produk perusahaan harus mampu mengembangkan aspekaspek berwujud (tangible) dan tak-wujud (intangible) &dam produk agar memenuhi kebutuhan konsumen di pasar global. Dalam ha1 harga; perusahaan harus dapat mengembangkan kebijakan harga yang memberikan pendapatan yang bagus bagi perusahaan tanpa mengabaikan lingkungan persaingan yang ada. Menyangkut aspek promosi, perusahaan perlu merancang strategi yang dapat meningkatkan minat konsumen terhadap produk danlatau jasa yang disediakan perusahaan. Akhirnya, dalarn ha1 distribusi perusahaan harus memikirkan cara-cara untuk menyampaikan produk danlatau jasanya ke tangan konsumen secara efektif dan efisien.
Griffin dan Pustay (1996) selanjutnya menegaskan bahwa dalam menyusun strategi pemasaran global ada tujuh faktor kunci yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
1. Standardisasi atau kustomisasi
2. Hukum dan ketentuan yang berlaku di suatu negara
3. Faktor ekonomi (tingkat pendapatan)
4. Nilai tukar mata uang
5. Pelanggan sasaran, industri atau konsumen akhir
6. Pengaruh budaya
7. Persaingan.
Dengan mengingat ketujuh faktor di atas, strategi pemasaran global dapat disusun.

2.3 MEREK
Merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bias fungsional, rasional dan nyata, berhubungan dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini bisa juga lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak nyata, berhubungan dengan apa yang dipresentasikan oleh merek (Kotler & Keller, 2012:263). Aaker (1991: 2) menjelaskan bahwa Merek adalah cara membedakan sebuah nama atau simbol seperti logo, trademark, atau desain kemasan yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari satu produsen atau satu kelompok produsen dan untuk membedakan produk atau jasa itu dari produsen pesaing.
Menurut Kotler & Keller (2006:264), element dari merek adalah nama, simbol, logo, desain, dan kemasan. Menurut Sutisna (2001 : 83), ada beberapa manfaat dari brand image yang positif, yaitu :
a)      Konsumen dengan image yang positif terhadap suatu brand, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.
b)      Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan image positif yang telah terbentuk terhadap brand produk lama.
c)      Kebijakan family branding dan leverage branding dapat dilakukan jika brand image produk yang telah ada positif

2.4 IKLAN
Menurut Peter, Olson (2000:181) iklan (advertising) adalah penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Jefkins (1997:18) juga menjelaskan bahwa iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen secara suka rela terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan.

2.5 Strategi Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran terdiri atas empat kelompok variabel yang biasa disebut dengan ”4P”, yaitu Product (produk), Price (harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi) (Kotler dan Armstrong, 2008a:62).
Product (produk)
Setiap manusia memiliki suatu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Kesempatan inilah yang menjadi motif perusahaan untuk menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan para konsumen. Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Menurut Simamora (2000 : 440) produk merupakan segala sesuatu yang diterima oleh konsumen atau pembeli atau pemakai industrial pada saat melakukan pembelian atau menggunakan produk. Secara lebih formal, produk merupakan jumlah seluruh kepuasan fisik dan psikologis yang dinikmat oleh pembeli atau pemakai sebagai akibat pembelian dan/atau penggunaan sebuah produk. Suatu produk dapat menentukan lingkup bisnis suatu perusahaan. setiap bagian dari perusahaan, termasuk keputusan harga, distribusi produk, serta komunikasi pemasaran harus sesuai dengan kebijakan atas produk. Pelanggan maupun pesaing juga ditentukan oleh produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Adanya riset dan pengembangan produk tergantung pada teknologi, serta visi dan misi perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai berbagai tantangan untuk memasuki pasar internasional. Salah satunya merupakan mengembangkan kebijakan dan strategi produk yang sensitif terhadap kebutuhan pasar, kompetisi pasar, dan sumber daya organisasi dalam lingkup global. Kebijakan produk harus dapat menyeimbangkan antara manfaaat dari adaptasi produk dengan preferensi pasar dan keunggulan yang didapatkan dari memfokuskan sumber daya perusahaan pada sejumlah kecil produk standar. Setiap jenis produk akan mempengaruhi lingkungan konsumen. Menurut Gitosudarmo (2012:120) jenis-jenis produk adalah sebagai berikut:
a) Consumer Goods (produk konsumsi) Barang konsumsi merupakan barang yang dibeli oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya dan akan dikonsumsikan sendiri beserta anggota keluarganya.
b) Industrial Goods (produk industri) Barang industri merupakan barang yang dibeli oleh konsumen untuk menjalankan industri atau suatu usaha bisnisnya dan bukan untuk dikonsumsikannya sendiri beserta keluarganya.
c) Service Goods (produk jasa) Produk jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan atas sesuatu. Rancangan produk merupakan faktor kunci yang menentukan sukses dalam pemasaran global. Menurut Keegan (2008:78) terdapat empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam setiap pemasaran internasional untuk membuat keputusan rancangan produk, yaitu preferensi, biaya, hukum dan peraturan, dan kompatibilitas.
Price (harga)
Kotler dan Armstrong (2008b:292) menyatakan bahwa ada empat pendekatan untuk menetapkan harga internasional: a) Penetapan Harga Berbasis Biaya Variabel Penetapan harga berbasis biaya variabel yaitu perusahaan hanya memperhatikan biaya produksi marginal atau inkremental barang-barang yang dijual ke luar negeri. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan metode ini, menganggap penjualan ke luar negeri hanyalah bonus penjualan dan berasumsi bahwa setiap pendapatan yang melebihi biaya variabel memberikan keuntungan bersih. b) Penetapan Harga Berbasis Biaya Penuh Penetapan harga berbasis biaya penuh menyatakan bahwa unit produk yang mirip tetap saja berbeda dari unit lainnya dalam hal biaya, sehingga setiap unit tersebut harus menanggung penuh total biaya tetap dan variabel. Pendekatan ini cocok untuk diterapkan ketika sebuah perusahaan memiliki biaya variabel yang relatif lebih tinggi dibandingkan biaya tetapnya. c) Penetapan harga Skimming Sebuah perusahaan menggunakan metode skimming ketika tujuan penetapan harga tersebut adalah untuk meraih sebuah segmen yang tidak sensitive terhadap harga, sehingga bersedia untuk membayar harga premium untuk mendapatkan nilai tertentu dari suatu produk. d) Penetapan Harga Penetrasi Pendekatan ini digunakan perusahaan untuk menstimulasi padar dan pertumbuhan penjualan dengan secara sengaja menawarkan produk pada harga rendah. Harga penetrasi sering digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan pangsa pasar sebagai sebuah manuver persaingan.
Place (tempat)
Strategi penentuan tempat merupakan strategi yang berkaitan dengan penentuan lokasi tempat perusahaan atau lokasi penjualan produk agar konsumen lebih mudah untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008a:63) tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Strategi penentuan tempat berkaitan kuat dengan saluran distribusi. Menurut Simamora (2000:170) saluran distribusi merupakan bidang dengan kendala yang relatif kecil atas pemasar internasional, karena perusahaan memiliki kadar yang tinggi dalam memilih saluran distribusi dari antara yang tersedia di pasar. Simamora (2000:700) membagi atas dua jenis saluran distribusi yaitu: a) Saluran langsung b) Saluran tidak langsung 4) Promotion (promosi) Agar perusahaan dapat mempertahankan produknya dari para pesaingnya, perusahaan perlu melakukan promosi guna menarik minat dan mempengaruhi konsumen, yaitu dengan menjelaskan keunggulan dan fungsi dari produk perusahaan. Maka dari itu, perusahaan harus merencanakan strategi untuk mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Kegiatan promosi bertujuan agar konsumen dapat menciptakan ketertarikan dan mengenali dengan baik terhadap sebuah produk, sehingga akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk pembelian produk. Kegiatan promosi harus direncanakan dengan baik agar tercipta suasana yang kondusif, agar konsumen dapat menjadi tahu, kemudian dapat tertarik dan senang pada produk yang dipromosikan. Konsumen akan bersedia untuk mengeluarkan uang atau membeli produk yang dipromosikan (Gitosudarmo, 2012:282). Menurut Swastha dan Irawan (2008:350) ada empat variabel bauran promosi, yaitu:
a) Periklanan
b) Personal Selling
c) Publisitas
d) Promosi Penjualan

BAB III
Penerapan Strategi Bauran Pemasaran PT. Vauza Tamma Abadi

3.1 PT. Vauza Tamma Abadi telah menerapkan strategi bauran produk
Dalam melakukan operasional pemasaran perusahaannya, baik untuk lingkup domestik maupun internasional. Poin-poin yang tercantum dalam bauran pemasaran telah diimplementasikan dengan baik untuk merespon kebutuhan pasar. Hal ini sesuai dengan teori Kotler dan Armstrong (2008a:62) bahwa bauran pemasaran mencakup empat variabel pokok, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi).
Product (Produk)
Produk yang dihasilkan oleh PT. Vauza Tamma Abadi berkategori sebagai produk konsumsi, yaitu barang yang dibeli oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya dan akan dikonsumsikan sendiri beserta anggota keluarganya (Gitosudarmo, 2012:120). Produk yang dihasilkan oleh PT. Vauza Tamma Abadi adalah baju busana muslim. Seluruh aspek dari strategi pemasaran harus sesuai dengan kebijakan produk, termasuk keputusan harga, distribusi, serta promosi. Perusahaan dapat menentukan segmen pelanggan serta pesaing berdasarkan produk yang diproduksi. Dalam memasuki pasar internasional, perusahaan mempunyai tantangan, yaitu bagaimana cara mengembangkan kebijakan dan strategi produk yang peka terhadap kebutuhan pasar yang dituju, kompetisi pasar, serta sumber daya perusahaan. Dalam menciptakan sebuah produk, PT. Vauza Tamma Abadi telah mempertimbangkan beberapa faktor dalam memproduksi produk, yang sesuai dengan teori Keegan (2008) yaitu preferensi, biaya, hukum, dan peraturan, serta kompatibilitas. Para pemasar internasional wajib memahami perbedaan dalam hal preferensi antar budaya dan negara, misalnya masalah warna dan selera (Keegan, 2008). Dalam memproduksi produk, perbedaan karakter produk di setiap negara bukanlah hambatan dalam produksi barang, karena PT. Vauza Tamma Abadi akan melakukan validasi pasar terlebih dahulu sebelum memasarkan barang yang telah diproduksi. Validasi pasar disini dimaksudkan supaya perusahaan dapat dengan mudah memasuki pasar. Perancangan sebuah produk untuk pasar internasional juga harus dipertimbangkan, khususnya dari segi biaya. Desain produk yang dipertimbangkan bukan hanya biaya produksi aktual, namun juga biaya-biaya lain yang berhubungan dengan disain, baik yang akan ditanggung produsen maupun konsumen akhir (Keegan, 2008). Perancangan desain produk dimulai dari mock up produk yang akan menghasilkan prototype produk yang siap dipasarkan secara virtual, dengan mencantumkan harga yang sesuai dengan produk tersebut. Hal ini bertujuan untuk apakah dengan harga tersebut dengan desain tertentu, calon pembeli akan tertarik untuk produk tersebut. Pemilihan supplier untuk bahan baku serta jasa penjahit dengan harga rendah tentu sangat erat kaitannya dengan harga yang akan ditentukan. Maka dari itu, biaya produksi sebuah produk yang rendah akan berpengaruh pula dengan harga akhir produk yang rendah, sehingga produk dapat bersaing dengan kompetitornya. Ketentuan hukum dan regulasi di berbagai negara berdampak langsung pada keputusan disain produk (Keegan, 2008). Dalam hal hukum dan peraturan, setiap negara mempunyai ciri khas masing-masing. Hal ini akan berpengaruh pada keputusan perusahaan dalam memperluas pasarnya. Peraturan domestik tentu akan berbeda dengan peraturan yang berlaku dalam lingkup internasional. Hal ini membuat PT. Vauza Tamma Abadi melakukan kemungkinan regulasi yang akan terjadi di negara tertentu sebelum melakukan ekspor. Perusahaan akan melihat kebijakankebijakan yang berlaku yang memiliki pengaruh besar dalam produknya. Dalam hal ekspor, PT. Vauza Tamma Abadi belum memiliki masalah dengan hukum dan peraturan yang berlaku di negara tujuan. Hanya saja PT. Vauza Tamma Abadi memiliki kendala ketika memutuskan mengadakan impor bahan baku yang berasal dari China. Kompatibilitas merupakan penyesuaian produk dengan lingkungan pemasaran produk bersangkutan digunakan (Keegan, 2008). Kompatibilitas produk dengan lingkungan pasar merupakan pertimbangan desain produk yang terakhir. Kompatibilitas dalam industri baju busana muslim tidak ada pengaruh signifikan, karena bahan baku baju busanam muslim ialah berupa kain, sehingga tidak ada perawatan khusus. Hanya saja, tiap negara tujuan mempunyai musim yang berbeda-beda, sehingga perusahaan harus menyesuaikan desain serta bahan baku yang digunakan agar menarik minat konsumen.
Price (Harga)
Penetapan harga merupakan hal krusial dalam sebuah strategi pemasaran. PT. Vauza Tamma Abadi telah menggunakan beberapa metode untuk mempertimbangkannya. Kotler dan Armstrong (2008b:292) menyatakan bahwa ada empat pendekatan untuk menetapkan harga internasional, yaitu penetapan harga berbasis biaya variabel, biaya penuh, skimming, serta penetrasi. PT. Vauza Tamma Abadi menggunakan metode penetapan harga penetrasi, yaitu perusahaan menstimulasi padar dan pertumbuhan penjualan dengan secara sengaja menawarkan produk pada harga rendah. Harga penetrasi sering digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan pangsa pasar sebagai sebuah manuver persaingan. Penetapan harga internasional juga dikemukakan oleh Lamb, Hair, dan McDaniel (2001:494) yang terdiri atas 3 metode, yaitu penentuan harga yang berorientasi pada penghasilan, operasi, serta pelanggan. Dalam hal ini PT. Vauza Tamma Abadi menetapkan harga dengan metode penentuan harga yang berorientasi kepada pelanggan, di mana penetapan harga akan menyesuaikan dengan kemampuan segmen pasar untuk membayar produk, serta metode pembayaran juga akan siciptakan berdasarkan kemampuan para konsumen dalam pembayaran. Pemilihan strategi penentuan harga pada PT. Vauza Tamma Abadi telah sesuai dengan beberapa teori yang dikemukakakan oleh para ahli, yang kedepannya strategi tersebut dapat diterima oleh konsumen serta mampu membantu perusahaan dalam mencapai visinya. Dapat disimpulkan bahwa strategi penentuan harga yang digunakan oleh PT. Vauza Tamma Abadi bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasai, mencari konsumen baru, serta untuk menghadapi para pesaing.
Place (Tempat)
Strategi tempat berkaitan erat dengan menentukan jumlah perantara untuk mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen akhir. Menurut Kotler dan Armstrong (2008a:63) tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Tujuan dari menentukan perantara ini adalah untuk mendapatkan jumlah konsumen yang diinginkan dengan waktu yang sesuai serta biaya yang rendah, namun tetap dapat mendapatkan dan memantau tingkat pengendalian distribusi. PT. Vauza Tamma Abadi menggunakan pihak ketiga dalam mendistribusikan produknya ke pasar internasional. Dalam hal ini, PT. Vauza Tamma Abadi menggunakan saluran tidak langsung untuk mendistribusikan barangnya, yang dapat diartikan sebagai sistem distribusi yang tidak dimiliki oleh para pemasar internasional, tetapi oleh pihak lain yang biasanya pihak lokal (Simamora:701). Dalam praktiknya, kegiatan pemasaran, penjualan, serta pelayanan di negara tujuan akan dikendalikan sepenuhnya oleh distributor. Hal ini menjadi hambatan perusahaan yang mempercayakan sepenuhnya kepada distributor, sehingga perusahaan tidak akan mengetahui kondisi barang hingga mencapai konsumen akhir, serta perusahaan tidak mengenal dengan baik konsumen akhir. Dalam hal ini, distributor berperan sebagai eksportir, di mana eksportir merupakan orang perseorangan atau badan hukum yang melakukan kegiatan mengeluakan barang dari daerah pabean (Sasono, 2013:15). PT. Vauza Tamma Abadi juga mempunyai beberapa lembaga yang turut membantu dalam proses pendistribusian barang di pasar lokal maupun internasional. Perusahaan pengiriman barang tentu menjadi salah satu saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Vauza Tamma Abadi, khususnya jasa pengiriman barang yang mampu untuk membantu dalam urusan legalitas. PT. Vauza Tamma Abadi hanya sekedar memproduksi barang, tanpa melakukan hal-hal yang berkaitan dengan legalitas dalam ekspor barang. Pihak forwarder juga salah satu saluran yang digunakan, di mana forwarder yang telah bekerjasama dengan penerima barang di negara tujuan. PT. Vauza Tamma Abadi menggunakan jasa international trading companies untuk menjangkau pasar ke luar negeri, di mana international trading companies merupakan perusahaan yang membeli produk manufaktur dari beberapa perusahaan dan memasarkan produk tersebut di pasar asing (Simamora, 2000:729). PT. Vauza Tamma Abadi juga menggunakan jasa travel agent sebagai salah satu saluran distribusi yang digunakan, namun bukan untuk barang dengan jumlah besar
Promotion (Promosi)
Strategi promosi selalu berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian komunikasi dengan pelanggan. Promosi merupakan salah satu faktor terbesar untuk menentukan keberhasilan sebuah perusahaan dalam strategi pemasaran PT. Vauza Tamma Abadi. Jika produk telah mempunyai kualitas yang bagus dengan harga yang murah, akan sia-sia jika strategi promosi tidak dijalankan dengan baik. Secara umum, promosi penjualan harus memperkuat posisi produk dan membangun hubungan pelanggan jangka panjang (Kotler dan Armstrong, 2008a:205). Menurut Swastha dan Irawan (2008:350) ada empat variabel bauran promosi, yaitu periklanan, personal selling, publisitas, serta promosi penjualan. Periklanan merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi mengenai ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Komunikasi yang bersifat massal karena menggunakan media massa, seperti: radio, televisi, surat kabar, majalah, surat pos, hingga papan nama (Swastha dan Irawan 2008:350). Periklanan yang digunakan oleh PT. Vauza Tamma Abadi menggunakan beberapa channel untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat luar. Sebagian besar, PT. Vauza Tamma Abadi menggunakan jaringan virtual, seperti social media marketing melalui facebook, instagram, serta whatsapp, penggunaan search engine optimization, serta pengunaan website pribadi untuk memasarkan produknya. Selain itu, PT. Vauza Tamma Abadi juga menggunakan radio, pemasangan poster, menyebarkan brosur, serta memasang iklan di media cetak. Periklanan merupakan salah satu strategi marketing untuk mengkomunikasikan produknya secara masal, di mana menggunakan media-media yang memungkinkan mencapai audience yang berjumlah besar. Personal selling akan terjadi interaksi langsung antara penjual dengan pembeli (Swastha dan Irawan, 2008:350). Tentu PT. Vauza Tamma Abadi tidak melakukan personal selling satupersatu dengan seluruh pelanggannya. Utamanya, PT. Vauza Tamma Abadi menggunakan strategi personal selling untuk menggandeng pihak-pihak lain yang tertarik untuk menjadi reseller dari produk perusahaan. Tujuannya adalah agar produknya dapat dijangkau oleh seluruh calon pembeli dari berbagai tempat. Khususnya untuk pembeli dari luar negeri, PT. Vauza Tamma Abadi menggunakan jasa distributor untuk menjembatani komunikasi antara pihak produsen serta pihak lain yang berada diluar negeri, dengan distributor maupun pembeli akhir. Strategi publisitas meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengan masyarakat (Swastha dan Irawan, 2008:350). PT. Vauza Tamma Abadi belum memfokuskan strategi publisitas yang berfungsi untuk menjaga citra perusahaan. Namun, bukan berarti PT. Vauza Tamma Abadi tidak melakukan hal ini sama sekali. Terkadang, ketika sebuah anggota pengajian butuh seragam untuk anggota mereka, PT. Vauza Tamma Abadi akan membantu mereka dengan memberikan baju yang telah diproduksi kepada anggota pengajian tersebut. Serta bila ada sebuah rumah tauhid mempunyai usaha atau membutuhkan modal, maka PT. Vauza Tamma Abadi akan membantu dengan memberikan sejumlah barang untuk dijual, serta membantu tenaga untuk memasarkan produknya. Promosi penjualan juga dilakukan oleh PT. Vauza Tamma Abadi. Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa, sehingga konsumen akan dengan mudah untuk melihat dan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu (Swastha dan Irawan (2008:350). Promosi penjualan juga dapat dipergunakan sebagai ajang untuk menggaet konsumen baru secara langsung. Pendirian toko untuk menjajakan produk baju busana muslim, penggunaan reseller untuk menjangkau konsumen baru, serta mengikuti pameran merupakan langkahlangkah yang di ambil oleh PT. Vauza Tamma Abadi dalam promosi penjualan.
3.2 Pengembangan Strategi Pemasaran Internasional PT. Vauza Tamma Abadi
Untuk mengembangkan sayap usahanya, PT. Vauza Tamma Abadi memutuskan untuk melakukan pemasaran internasional, sehingga produknya dapat dikenal dengan masyarakat luar negeri, serta untuk bersaing dengan kompetitor dari industri yang sama. Dalam bukunya, Kotler (2003:266-267) menyatakan bahwa faktor terjadinya pemasaran internasional akan terjadi walaupun terdapat pertumbuhan perekonomian positif di pasar domestik, persaingan akan mendorong salah satu atau lebih dari satu perusahaan yang bersaing tersebut−yang kreatif−untuk menerapkan strategi bersaing yang disebut dengan bypass strategy. Pemasaran internasional yang dilakukan oleh PT. Vauza Tamma Abadi dipengaruhi oleh keinginan perusahaan untuk mengembangkan produk ke pasar yang baru untuk meraih keuntungan yang telah direncanakan, serta untuk scale up bisnis agar dapat memasuki tahap bisnis selanjutnya. Membantu para industri penjahit lokal juga merupakan salah satu tujuan dari PT. Vauza Tamma Abadi, hal ini berkaitan dengan menambah kapasitas produksi, agar dapat memenuhi keinginan konsumen. Tentu hal ini juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemasaran internasional tidak akan berjalan dengan mulus jika perusahaan tidak mempunyai target pasar yang pasti, di mana perusahaan harus menyesuaikan berbagai hal untuk memastikan bahwa target pasar sesuai dengan produk yang dihasilkan, diikuti dengan kemampuan sumber daya perusahaan untuk menyokong kegiatan operasional perusahaan. Selama ini, PT. Vauza Tamma Abadi telah melakukan pendistribusian barang luar negeri ke negara Arab Saudi, Kuwait, serta Dubai. Namun, untuk pasar lokal PT. Vauza Tamma Abadi masih memperluas pasar di daerah Provinsi Jawa Timur. Dalam pemasaran internasional, tentu perusahaan akan menemukan kendala yang tidak diprediksikan sebelumnya. PT. Vauza Tamma Abadi menemukan kendala pemasaran internasional selama ini berasal dari proses produksi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan sumber daya yang masih belum sesuai dalam produksi barang. Seperti halnya sumber daya manusia yang tidak tersedia dikarenakan kondisi fisik yang kurang mumpuni, hingga kemampuan bekerja yang kurang bagus. Sumber daya mesin serta listik pun berpengaruh pada proses produksi. Jika mesin mengalami kendala ditengah proses produksi, otomatis proses produksi pun akan terhambat, sehingga menyebabkan perusahaan akan mengalami kekurangan barang untuk dijual kepada para pembeli. Salah satu hambatan pemasaran internasional menurut Simamora (2000:348) adalah hambatan perdagangan tidak langsung yang berkaitan dengan standar produk, jika PT. Vauza Tamma Abadi tidak dapat memenuhi standar produk, maka pemasaran internasional juga akan ikut terhambat. Keunggulan kompetitif kerap diciptakan perusahaan untuk menarik perhatian pihak-pihak diluar perusahaan, agar kedepannya perusahaan mendapatkan kepercayaan. Kepercayaan pembeli tentu merupakan kepercayaan yang tidak dapat dibeli oleh perusahaan. PT. Vauza Tamma Abadi menemukan keunggulan kompetitif yang membedakan mereka dengan perusahaan lainnya. Dimulai dari sisi harga produk yang ditawarkan sangat rendah, omzet penjualan, kualitas produk, ukuran pasar yang mencakup berbagai kalangan dari seluruh kelas ekonomi, serta pemanfaatan strategi pemasaran yang telah dikemas berbagai macam untuk menarik perhatian masyarakat, utamanya melalui media virtual dengan memanfaatkan beberapa social media. Dengan mempertimbangkan umur perusahaan yang berumur 2 tahun, perusahaan baru akan memperluas pasarnya ke kota-kota besar untuk terjun ke dunia persaingan yang lebih luas, seperti kota Surabaya, Jakarta, serta Bandung. Saat ini perusahaan masih terfokus pasa pembenahan sistem manajemennya. Perusahaan tentu masih membutuhkan waktu untuk membenahkan sistem manajemennya, agar kedepannnya perusahaan dapat mengedepankan keunggulan kompetitifnya jika dibandingkan dengan perusahaan dengan industri sejenis. Dalam hal perluasan pasar, PT. Vauza Tamma Abadi masih akan terfokus pada pasar dalam negeri. Saat ini perusahaan masih dalam tahap riset untuk memperluas pasarnya ke negara lain yang memiliki kecocokan dengan produk yang diproduksi. Hal ini disebabkan karena setiap negara mempunyai preferensi yang berbeda, PT. Vauza Tamma Abadi memahami perbedaan dalam hal preferensi antar budaya dan negara, misalnya masalah warna dan selera (Keegan, 2008). Untuk itu, perusahaan harus memulai melakukan riset terhadap negara-negara yang akan menjadi target selanjutnya, sehingga kedepannya perusahaan tidak akan menemukan hambatan dalam mempromosikan produknya. PT. Vauza Tamma Abadi juga masih melakukan pembenahan sistem internal perusahaan, termasuk didalamnya adalah pembenahan sumber daya yang tersedia agar bekerja secara maksimal untuk mendapatkan profit yang diinginkan. PT. Vauza Tamma Abadi juga mempunyai strategi khusus dalam melakukan penjualan produknya, yaitu dengan cara menjual produknya dibawah harga pasar, atau narasumber menyebut hal tersebut dengan istilah burning money. Hal ini berkaitan kuat dengan pendapat Kotler dan Armstrong (2008b:292) mengenai strategi penetapan harga penetrasi, yaitu perusahaan menstimulasi padar dan pertumbuhan penjualan dengan secara sengaja menawarkan produk pada harga rendah. Harga penetrasi sering digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan pangsa pasar sebagai sebuah manuver persaingan. Tujuan PT. Vauza Tamma Abadi dalam melakukan strategi ini adalah untuk menarik perhatian konsumen, sehingga citra perusahaan akan meningkat dimata masyarakat. Perusahaan telah melakukan berbagai strategi pemasaran untuk membidik sasaran pasar yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan strategi burning money ini, perusahaan menilai strategi ini merupakan strategi paling efektif untuk menciptakan brand awareness di mata masyarakat. Sebaliknya, perusahaan juga membutuhkan waktu yang lama untuk meraih omzet yang maksimal, di mana omzet tersebut dapat dimanfaatkan untuk membenahi sistem manajemen perusahaan, yang bermanfaat untuk pengembangan bisnis perusahaan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KŠµsimpulan
1. PT. Vauza Tamma Abadi telah mengimplementasikan strategi bauran pemasaran dalam sistem pemasaran perusahaan, baik untuk skala domestik maupun internasional. Dalam hal marketing mix, perusahaan mempunyai keunggulan dari sisi promosi, di mana perusahaan menggunakan berbagai media untuk memasarkan produknya, baik online maupun offline. Perusahaan masih mempunyai kesulitan dalam segi adaptasi produk dengan negara yang dituju. Hal tersebut akan menyulitkan perusahaan dalam memasuki pasar internasional, di mana setiap negara mempunyai karakteristik tertentu yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Hal ini tentu saja berkaitan dengan fokus perusahaan yang masih terfokus pada pemenuhan pesanan dari lingkup domestik. Hambatan selanjutnya juga terletak pada penentuan harga. Perusahaan cenderung menetapkan harga yang sangat rendah demi menarik hati para konsumen, di mana akan berimbas pada keuntungan yang diperoleh tidak akan maksimal.
2. Hambatan yang dihadapi perusahaan salah satunya merupakan dari sisi produksi. Perusahaan mengalami kesulitan dalam memproduksi dengan kuota yang banyak, di mana perusahaan akan kesulitan untuk memenuhi pesanan yang berasal dari konsumen, termasuk distributor, reseller, hingga konsumen akhir.
3. Hambatan lain merupakan berasal dari sumber daya yang tersedia. Sumber daya dengan komitmen yang kurang merupakan hal yang beresiko jika hal ini terjadi terus-menerus, sehingga akan menurunkan tingkat produktivitas perusahaan. Sumber daya lain, termasuk sumber daya tenaga listrik serta sumber daya mesin juga menjadi hambatan. Hal ini berimbas pada rendahnya kuota yang dapat diproduksi oleh perusahaan serta kualitas produk.
4. Sistem manajemen perusahaan juga merupakan hambatan yang dihadapi perusahaan, seperti sistem manajemen sumber daya manusia, serta sistem manajemen keuangan. Melihat umur perusahaan yang baru berdiri sekitar 2 tahun silam, perusahaan membutuhkan waktu untuk membenahi hal tersebut agar kedepannya perusahaan mempunyai fondasi yang kuat, sehingga keberlangsungan hidup perusahaan dapat terjaga dengan semestinya.
Saran
1. Bagi pemerintah, diperlukan sejumlah rangkaian strategi untuk mendukung para pelaku bisnis untuk melakukan perluasan pasar ke ranah internasional. Kurangnya edukasi dalam hal pemasaran internasional dan pentingnya memperluas pasar ke ranah internasional membuat para pelaku bisnis tidak mempunyai motivasi yang kuat.
2. Bagi perusahaan, diperlukan kerjasama dengan para distributor untuk melakukan riset bersama dalam menentukan target pasar, di ranah domestik maupun internasional agar perusahaan dapat dengan mudah memasuki pasar. Hal ini tentu memberi keuntungan para distributor juga dalam menarik perhatian para konsumen akhirnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya, yang ingin membahas penelitian sejenis, diharapkan untuk memperjelas penelitian dengan periode waktu yang jelas, sehingga peneliti dapat memahami strategi bauran pemasaran internasional yang dilakukan perusahaan lebih dalam.

DAFTAR PUSTAKA
 Gitosudarmo, Indriyo. 2012. Manajemen Pemasaran Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Keegan, Warren J. 2008. Manajemen Pemasaran Global. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manjemen Pemasaran. Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008a. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008b. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia
Kristanto, Jajat. 2011. Manajemen Pemasaran Internasional: Sebuah Pendekatan Strategi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Lamb, Charles W, Hair McDaniel. 2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat
Sasono, Herman. 2013. Manajemen Ekspor dan Perdagangan Internasional. Yogyakarta: Penerbit Andi
Simamora, Henry. 2000. Managemen Pemasaran Internasional Jilid 1. Salemba Empat, Jakarta
Simamora, Henry. 2000. Managemen Pemasaran Internasional Jilid 2. Salemba Empat, Jakarta
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Garfindo Perkasa.
 Swastha, Basu D.H dan Irawan. 2006. Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: YKPN
Internet
 Kementrian Luar Negeri. 2017. Potensi Industri Kreatif Busana Muslim Indonesia di Istanbul. Diakses pada 18 September 2017 dari http://www.kemlu.go.id/id/berita/Pages/P otensi-Industri-Kreatif-Busana-MuslimIndonesia-di-Istanbul.aspx
 _________________. 2016. Produk UMKM Jatim Dapat Ruang Pajang 2.000 Meter Persegi di Singapura, diakses pada 1 Desember 2017 dari https://ro-e konomi.jatimprov.go.id/2016/04/pr oduk-umkm-jatim-dapat-ruang-pajang-2 000-meter-persegi-di-singapura
_________________. 2017. Sampai Kapan Bisnis Start-Up Harus “Membakar Uang”?, diakses pada 8 November 2017 dari https://m.caping.co.id/news/detail/22654 47
_________________. 1995. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan, diakses pada 20 Agustus 2017 dari https://ktln.setneg.go.id
World Bank. 2014. Improving Export Competitiveness Key to Southeast Asia’s Future Economic Success, diakses pada 20 September 2017 dari http://www.worldbank.org/en/news/opini on/2014/12/03/improving-export competitiveness-key-to-southeast-asiasfuture-economic-success