BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang pesat
turut mempengaruhi dunia bisnis. Arus perputaran informasi di dalam dunia
bisnis sangatlah cepat dan bahkan sudah menjadi sebuah kepentingan yang
mendesak, teknologi pun ikut berkembang di dalamnya sehingga menjadi sebuah
istilah yang kita kenal dengan teknologi informasi. Dengan berkembangnya
teknologi informasi akan memudahkan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Salah satu teknologi informasi yang mendukung kebutuhan tersebut adalah
internet.
Saat ini perkembangan internet terjadi sangat
cepat dan dapat menjangkau seluruh dunia dan setiap perusahaan menginginkan
produknya dikenal oleh masyarakat luas. Salah satu fungsi internet yang menjadi
fokus penelitian ini adalah kemampuannya untuk melakukan kegiatan pemasaran
baik produk dan brand image secara online bagi siapa saja yang membutuhkan dan
terhubung dengan media internet. Hal ini lah yang disebut dengan e-marketing
yang memberikan banyak kemudahan dan keuntungan lebih bagi perusahaan,
pelanggan dan rekanan bisnis dari perusahaan. E-marketing sangat menarik karena
era globalisasi menuntut banyak kemudahan dan kecepatan informasi.
Bagi perusahaan, e-marketing dapat memperluas
pasar, memperluas brand image perusahaan, dan memberikan kemudahan dalam
memberikan informasi kepada pelanggannya. Sedangkan bagi pelanggan, barang/jasa
yang diinginkan dapat diperoleh tanpa harus meninggalkan rumah/kantor
(mempermudah pelanggan dalam mengakses informasi produk perusahaan), cukup
dengan membuka situs web, memilih produk/jasa yang diinginkan, memesan,
melakukan transaksi dan produk/jasa tersebut akan dikirimkan. Pemilihan
strategi e-marketing yang cocok dengan perusahaan dan mengetahui detil cara dan
dampak penerapannya sangat penting dan diperlukan oleh perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian E-Marketing
E-Marketing menurut Armstrong dan Kottler
(2004:74) adalah yang bisa diartikan sebagai berikut: E-Marketing adalah sisi
pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk
mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui
internet.
Sedangkan menurut Boone dan Kurtz (2005)
e-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan
khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian,
promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau
melalui peralatan digital lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa E-Marketing
adalah strategi, sistem dan proses pemasaran dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi berbasis internet untuk dapat mengkomunikasikan
sesuatu, mempromosikan, menjual, dan penetapan harga barang dan jasa kepada
pasar internet atau melalui peralatan digital lain.
2.2 Keuntungan E-Marketing
Keuntungan yang dapat diberikan dengan adanya
penggunaan E-marketing ini bagi perusahaan menurut Jamal (1996:18) yaitu:
1. Mampu menjangkau berbagai konsumen dalam suatu
lingkungan yang belum dipenuhi oleh pesaing.
2. Target adalah konsumen yang telah terbagi ke
dalam kelompok dan mengembangkan dialog berkelanjutan.
3. Transaksi binis secara elektronik dan dengan
biaya yang rendah. E-mail dan data files dapat dipindahkan kepada konsumen yang
terpilih atau semua konsumen dalam hitungan detik.
4. Jalur proses penjualan langsung dari produsen
ke pengguna tanpa harus melewati jalur distribusi klasik.
5. Dapat menambahkan produk untuk dipasarkan
secara cepat dan melakukan perubahan dalam rencana penjualan dengan sangat
cepat.
6. Dapat melacak kegiatan penjualan yang sudah
terjadi, langkah-langkahnya dan hasil yang didapat.
7. Dapat mengawasi pesaing.
8. Menciptakan dialog antara perusahaan dengan
konsumen.
9. Dapat mendistribusikan program dan informasi
tentang produk melalui E-mail atau file transfer.
2.3 Strategi E-Marketing
Berikut adalah beberapa strategi marketing
yang biasa digunakan dalam melakukan e-marketing:
1. Banner Advertisement (Iklan Melalui Banner)
Adalah file grafis (dengan beberapa ukuran
yang di beri satuan pixels) yang dipasangkan pada website penyedia
iklan. Iklan banner digunakan untuk mengarahkan pengunjung ke halaman website
anda dan tentu saja harus disajikan semenarik mungkin untuk memancing calon
pembeli yang akan membeli produk anda.
2. Sponsorship
Anda bisa melakukan kegiatan tersebut untuk
memancing calon pembeli, sama dengan tujuan poin di atas.
3. Classified Listings (Daftar Produk
Terklasifikasi)
Seperti halnya pada klasifikasi di surat
kabar, klasifikasi online ini merupakan cara yang sangat baik untuk
memasang bisnis anda di depan orang-orang yang siap untuk membeli produk anda.
Kekuatan dari klasifikasi online daripada klasifikasi offline ialah, user dapat
mencari produk dengan cepat melalui form pencarian yang sudah terindeks dalam
basis data. Tidak hanya itu, ada juga fitur pelelangan online, seperti di http://www.ebay.com.
4. Email Marketing (Pemasaran Melalui Email)
Pada email marketing dapat dilakukan dengan 3
cara, yaitu:
a. Cara pertama, yaitu dengan meletakkan iklan
atau sebuah pesan di dalam email newsletter orang lain. Contoh, ketika anda
menerima sebuah newsletter dari perusahaan online A, terdapat pesan pengiklan,
semacam banner. Ini adalah caran yang sangat dahsyat untuk mentarget calon
pembeli anda.
b. Cara kedua, yaitu dengan secara langsung
mendistribusikan email anda kepada calon customer, yaitu berupa email penawaran
biasa maupun dalam bentuk newsletter. Sampaikan informasi tentang produk yang
ditawarkan tanpa kesan paksaan, sehingga calon konsumen dapat melakukan
keputusan yang terbaik terhadap produk anda. Tapi ingat, anda tidak boleh
melakukan spam.
c. Cara ketiga, yaitu dengan menyediakan
fasilitas email subsriber pada situs anda. Jika pengunjung situs melakukan
pendaftaran email subsriber melalui situs anda, maka setiap kali anda melakukan
update atau posting artikel maupun produk di website tersebut, maka pendaftar
tersebut akan mendapat email notifikasi dan isi dari apa yang anda update. Anda
dapat menggunakan RSS feed burner.
5. Partnership/Affiliate Marketing (Pemasaran
Metode Afiliasi)
Para pengiklan yang menjual produknya secara
online dapat membangun jaringan afiliasi, yaitu melibatkan orang lain dalam
penjualan produk. Contoh website yang menerapkan sistem afiliasi ini
adalah http://www.amazon.com.
6. Search Engine Marketing (Pemasaran Menggunakan
Mesin Pencari)
Hampir semua pengguna internet mencari
informasi melalui search engine seperti Google dan Yahoo. Kebanyakan orang yang
tidak tahu di mana harus mencari dan mendapatkan informasi mereka mencarinya di
situs mesin pencari tersebut. Oleh karena itu, jika perusahaan anda belum
dikenali publik atau bahkan sudah dikenali banyak orang, cara paling dahsyat
yang anda lakukan adalah mendapatkan situs anda terdaftar dan terlampir di
mesin-mesin pencari tersebut.
7. Social Networking (Metode Pemasarang
Menggunakan Situs Jejaring Sosial)
Beberapa situs social networking seperti
Facebook, Friendster, Twitter, MySpace, Linkedln, dan MeetUp dapat anda gunakan
sebagai senjata eMarketing anda. Beberapa situs social network yang mengijinkan
menyertakan audio atau video klip antara lain: www.YouTube.com,www.Vsocial.com, www.MySpace.com, www.Grouper.com.
2.4 Analisis Satu Buah Jurnal Penelitian Mengenai
Kasus Pemasaran Global. Kompilasi Hasil Penelitian E-Marketing (Sumber Jurnal :
Strategi Memasuki Pasar Global Studi Kasus Yanto Pottery Kasongan Bantul)
2.4.1 Pasar Global, Strategi dan Jenis Strategi
Memasukinya
Pemasaran global adalah pemasaran yang
menerima adanya kesamaan pasar dunia (bersifat geosentris) yang kompleks
melalui integrasi aktivitas-aktivitas pemasaran dosmetik, luar negeri maupun
internasional yang dapat menimbulkan sinergi dengan tetap mempertahankan tujuan
strategis organisasi dan keunggulan bersaing sebagai kekuatan atas usaha-usaha
pemasaran global (Budiarto dan Tjiptono, 1997:341).
Salah satu keputusan yang terkait erat dengan
pemilihan negara tujuan pemasaran adalah keputusan mengenai cara melakukan
operasi di pasar global, yaitu melakukan ekspor, menegosiasikan kesepakatan
waralaba (franchise) atau lisensi, membentuk usaha patungan (joint venture),
atau melakukan investasi langsung di negara lain (Chandra dan Tjiptono,
2000:344).
Dalam menentukan strategi memasuki pasar
internasional, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor khusus
(Budiarto dan Tjiptono, 1997: 344), yaitu :
1. Tujuan perusahaan berkaitan dengan 3 aspek
berikut :
a. Volume bisnis internasional yang diharapkan.
b. Lingkup geografis.
c. Jangka waktu keterlibatan perusahaan dalam
pemasaran global.
2. Ukuran (volume) penjualan dan asset
perusahaan.
3. Lini produk dan sifat produk yang dihasilkan
perusahaan.
4. Persaingan dalam pasar luar negeri.
Langkah-langkah dalam
memasuki pasar global sebagaimana dijelaskan oleh Tjiptono (2008: 328) adalah
sebagai berikut :
a. Proses Segmentasi
Pemilihan pasar sasaran dimulai dengan
segmentasi pasar, yaitu teknik membagi dan mengelompokkan setiap negara kedalam
kelompok-kelompok yang homogen. Setiap segmen memiliki karakteristik yang
relative sama dalam hal daya tanggapnya terhadap berbagai aspek strategi
pemasaran. Proses segmentasi terdiri atas lima langkah berikut :
1. Mengembangkan taksonomi pasar untuk mengklasifikasikan pasar
dunia.
2. Mengelompokkan semua negara ke dalam kelompokkelompok homogen
yang memiliki karakteristik yang sama, sesuai dengan kriteria atau dimensi yang
digunakan dalam taksonomi pasar.
3. Menentukan metode yang secara teoritis paling efisien untuk
melayani masing-masing kelompok atau segmen.
4. Memilih kelompok yang memiliki kesesuaian paling tinggi antara
kemampuan perusahaan (produk, jasa, kekuatan) dan persyaratan kelompok yang
bersangkutan.
5. Menyesuaikan klasifikasi ideal di atas dengan hambatan yang
dijumpai dalam dunia nyata (hambatan hukum dan politik, budaya, dan lain-lain).
b. Proses Riset Pemasaran
Keterlibatan dalam pemasaran global
menyebabkan suatu perusahaan harus mengumpulkan informasi yang bermanfaat untuk
memahami konsumen, para pesaing global, dan lingkungan negara tujuan pemasaran.
Proses riset pemasaran global terdiri atas beberapa langkah (Budiartodan
Tjiptono, 1997:331), yaitu :
1. Melakukan analisis situasi lingkungan pemasaran global.
2. Mengidenifikasi masalah pemasaran yang dihadapi.
3. Menentukan tujuan yang ingin dicapai.
4. Mengestimasi nilai riset bagi perusahaan.
5. Menyusun rancangan riset.
6. Implementasi riset pemasaran.
7. Mempersiapkan laporan riset.
c. Kriteria Pemilihan Strategi
Kotabe dan Helsen (2004) mengemukakan beberapa
kriteria yang akan mempengaruhi pilihan strategi masuk yang akan digunakan
yaitu :
1. Ukuran Pasar dan Pertumbuhan.
2. Risiko.
3. Peraturan-peraturan Pemerintan h Host Country.
4. Lingkungan Persaingan.
5. Infrastruktur Lokal (Pasar dan Ekonomi).
6. Sumber Daya Internal, Aset dan Kemampuan Perusahaan.
7. Fleksibilitas.
BAB III
ANALISIS
3.1 Studi Kasus Bisnis Intel. Corp Melalui
Internet Marketing
Seiring dengan perkembangan pemakaian Internet
sebagai sarana komunikasi global, kini sudah cukup banyak perusahaan
menggunakan Internet sebagai media perdagangan. Begitu juga yang kini dilakukan
Intel Corp, dimana merupakan industri komputer dan jaringan internet terkemuka
serta yang tercanggih di dunia. Pimpinan Eksekutif Craig R. Barett selama ini
telah mengembangkan berbagai produk microprocessor dan
pengembangan manajemen pemasaran melalui Internet. Binis microprosesor ini
dikatakan Bareet sebagai bisnis yang menggiurkan, karena mampu mendominasi
pasar berbagai perusahaan startegis dunia dengan keuntungan yang mengagumkan
dan posisi pasar yang masih bagus. Semakin mudahnya mendapatkan akses ke Internet
membuat dunia semakin tidak bertembok, sehingga adanya Internet memang sejalan
dengan era globalisasi dan kebijakan pasar bebas. Dengan yang jumlah
penggunanya terus meningkat secara eksponensial, potensinya sebagai media
perdagangan memang tak bisa dipungkiri lagi. Namun ternyata banyak masalah yang
berhubungan dengan keamanan perdagangan di Internet.
Pada tahun 1985, Intel Corp memulai binisnya
dengan memasarkan bisnis memory chip yang hanya difokuskan
sebagai otak elektronis pada komputer personal. Masa keemasan perusahaan Intel
berlangsung di bawah pimpinan CEO, Andrew S. Meski berhasil mendapatkan
kemajuan yang pesat, tapi peperangan hebat dalam pemasaran produk software dan hardware dari
berbagai industri komputer terus terjadi hingga kini, dan perang pasar ini pun
berlangsung sampai ke situs web, yang merupakan tempat pemasaran yang paling
efektif bagi industri komputer untuk memasarakan produk dan mendapatkan
konsumen dan pelanggannya. Analisa studi kasus ini akan secara khusus menyoroti
manajemen pemasaran Intel Corp melalui internet.
Ø MASALAH
Beberapa persoalan yang muncul
dalam perusahaan intel dalam usaha pemasarannya melalui internet :
· Masalah
pertama adalah masalah kerahasiaan (confidentiality) pesan. Kita harus
berasumsi bahwa setiap kali kita mengirim pesan di Internet, seperti halnya
kita menggunakan media kartu pos dimana semua orang dapat membacanya. Tentu
kita tidak ingin orang yang tidak berkepentingan membaca pesan yang kita
kirimkan itu.
· Masalah
kedua adalah bagaimana cara agar pesan yang kita kirimkan itu keutuhannya (integrity)
sampai ke tangan penerima atau konsumen Intel. Di Internet, orang lain dapat
mengubah isi pesan yang kita kirimkan itu, atau mengganti (sama) sekali pesan
itu.
· Masalah
ketiga adalah keabsahan (authenticity) pelaku transaksi. Bagaimana pembeli produk Intel dapat yakin
dengan otentikasi Intel Corp. Sebagai ilustrasi dalam kehidupan sehari-hari
kita dapat dengan mudah melakukan proses otentikasi terhadap kedua orang tua
kita dengan cara melihat muka mereka, atau bahkan cukup dengan suara mereka saja.
· Masalah keempat adalah keaslian pesan agar
bisa dijadikan barang bukti. Konsumen atau pelanggan Intel Corp tentu tidak
ingin kalau (tiba-tiba) ditagih oleh bank untuk pembelian perangkat lunak yang
tidak pernah dibelinya, meskipun bank mengaku menyimpan data transaksi
tersebut. Di sisi lain jika ternyata sang konsumen memang beli produk perangkat
lunak tersebut, harus ada mekanisme tertentu sehingga konsumen tidak dapat
menyangkal bahwa dia telah membeli produk atau perangkat lunak tersebut.
Ø PEMBAHASAN
Beberapa
pertimbangan dan analisa yang harus dilakukan CEO Intel Corp dalam
mengaplikasikan Internet Marketing dalam manajemen pemasaran Intel Corp.
Halaman muka site, yang merupakan bagian site yang paling penting untuk
mengkomunikasikan pada calon pembeli atau konsumen apa yang ditawarkan dalam
layanan atau produk Intel Corp. Apa yang akan mereka temukan, serta kemudahan
apa yang menyebabkan mereka harus tinggal lebih lama dari lima detik di
dalam site. Belakangan ini dengan semakin menjamurnya jumlah site,
dan industri pesaing komputer maka perhatian orang dapat terbentang paling lama
dalam jangka waktu sepuluh detik saja. Kadang otak seseorang menjadi sangat
malas dan membutuhkan bantuan untuk men-stimuli tangan menggerakkan mouse menjalajahi
suatu site. Manajer pemasaran Intel Corp harus dapat menjelaskan
para newcomer menawarkan produk dan isi dari site,
tunjukkan sesuatu untuk tetap mempertahankan interestterhadap navigasi
site dan menggenggam perhatian mereka, misalnya dengan memutuskan
untuk membuat sebuah site penjualan merchendise perangkat
(lunak atau keras) komputer produk Intel Corporation. Apa yang dapat menarik
perhatian calon konsumen atau pelanggan ke site tersebut? Tentu saja
sebuah icon atau tampilan yang bisa menarik (menjadi daya
tarik). Seorang bintang film yang cantik atau tampan mungkin dengan anggunnya
mengenakan T-Shirts MU yang elegan dan tulisan “Gratis sebuah
Kostum Original David Beckham setiap pembelian separangkat komputer lengkap
Intel Corp”. Atau dengan “Welcome to Intel
Corporation ” atau bahkan bila “Get to Meet David Beckham” dan sebuah quote “We
can beat anybody, remember We’re the Treble Winners” dibawahnya. Manajer
pemasaran Intel Corp ingin pengunjung merasakan berada di sebuah tanah ManUtd,
dan hal yang selanjutnya yang ingin mereka dapatkan adalah “Gratis – Gratis dan
Gratis” Dalam satu jangkauan klik mouse. Oleh karenanya atraksi visual
selanjutnya adalah navigasi anda yang efektif membagi button menarik
untuk di klik.
Pengunjung akan bergerak kepada
informasi tentang apa yang akan anda tawarkan atau daftar produk anda. Secara
efektif akan menuntun pengunjung tanpa disadarinya menjalajahi site dan
bahkan berniat untuk berkunjung sekali lagi karenasite sering
diperbaharui secara daily basis. Ikon sangat mudah menarik
perhatian pengunjung serta mengajak mereka untuk tetap membaca isi site.
Apabila CEO Iintel Corp merasa judul kepala kurang menarik, coba perkuat dengan
sebuah image.
3.2 Strategi Yanto Pottery Memasuki Pasar Global
Untuk memutuskan mengenai pengambilan strategi
perusahaan, secara khusus dalam memasuki pasar global maka perusahaan, dalam
hal ini adalah Yanto Pottery perlu mengetahui bagaimana kondisi internal maupun
eksternal perusahaan. Setelah diketahui, langkah selanjutnya adalah menentukan
strategi mana yang akan digunakan.
Untuk memasuki pasar global, sebagaimana sudah
dijelaskan di atas, ada empat cara, yaitu :
· Ekspor,
· Menegosiasi (franchise) waralaba atau lisensi,
· Membentuk usaha patungan (joint venture),
· Melakukan investasi langsung di negara lain.
Empat strategi tersebut bisa disederhanakan
berdasarkan tempat produksi menjadi dua bagian, yaitu: pertama produksi yang
dilakukan di negara asal yaitu ekspor, dan kedua produksi yang dilakukan di
luar negara asal yaitu lisensi, joint venture, dan investasi langsung.
3.3 Jenis Strategi Yanto Pottery Memasuki Pasar
Global
Konsep global marketing yang tidak membedakan
satu negara dengan negara lainya, dalam arti semua negara siap untuk dijadikan
target pemasaran produk yang dimiliki perusahaan. Demikian pula dengan Yanto
Pottery dimana Yanto Pottery tidak membeda-bedakan satu negara dengan negara
lain, semua negara menjadi target sasaran produk. Hingga sekarang sudah ada
empat konsumen dari negara-negara yang berbeda berlangganan ke Yanto Pottery.
Yanto Pottery melakukan aktifitas produksi
sesuai dengan permintaan konsumen dari luar negeri. Sebagaimana yang yang
dijelaskan oleh Kotler maka Yanto Pottery maka Yanto Pottery bisa dikatakan masih
melakukan ekpor tidak tetap. Dimana perusahaan tidak melakukan ekpor dari waktu
ke waktu atas inisiatif sendiri. Sedangkan ekpor yang dilakukan oleh Yanto
Pottery dilakukan tidak secara langsung yaitu dengan menggunakan agen-agen
distribusi serta tidak perlu membuat departemen ekspor, dan tenaga penjualan di
luar negeri. Jadi Yanto Pottery hanya memproduksi produk kemudian menjualnya ke
penjual yang berada di negara tujuan ekspor tanpa melakukan penjuan langsung di
negara tersebut.
3.4 Kendala-kendala dalam Pasar Global
Kendala-kendala yang
sering dialami oleh para pelaku pasar global merupakan lingkungan domestik
perusahaan yang kalau diistilahkan oleh Cateora & Graham adalah lingkaran
kedua. Lingkaran dimana perusahaan tidak bisa mengendalikannya dan hanya bisa
mengambil kebijakan agar tidak memberikan dampak negatif yang besar bagi
perusahaan. Adapun kendala eksternal yang akan dialami oleh perusahaan dan
sudah pasti tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan tersebut adalah :
political/legal forces (kebijakan politik/legal), competitive structure
(struktur persaingan domestik), ekonomic climate (situasi ekonomi), level of
technology (tingkat kemajuan teknologi), structure of distribution (struktur
distribusi), geography and cultural forces(kebudayaan).
DAFTAR PUSTAKA
Yuana Tri Utomo dan Zhulhamdi Shaleh. 2017. Strategi Memasuki
Pasar Global Studi Kasus Yanto Pottery Kasongan Bantul. Vol. 9, No. 1. Jurnal
Rangkuti F., Analisis SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis
Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
Budiarto T. dan F. Tjiptono. Pemasaran Internasional, BPFE.
Yogyakarta. 1997.
Masaaki Kotabe & Kristiaan Helsen, Global marketing
management edisi ke-3, MA John Wily & Sons, Danvers, 2004.